Keluarga tanpa TV... bisa-kah?

Sudah menjadi kewajaran dan sangat wajar bila kotak ajaib menghiasi hampir di setiap rumah. Bahkan yang jadi "kelebihan" bagi keluarga yang menganggap hal ini sebuah kelebihan, ada berapa TV di dalam rumah tersebut, atau TV-nya yang mana? Plasma, LCD atau  TV kotak yang jadul??

Bahan pembicaraan anak-anak disekitar kita, atau ibu-ibu yang lagi pada kongkow, ya seringnya seputar apa yang dibahas di TV. Dari sinetron yang "menjadi kehidupan ke dua bagi sebagian ibu-ibu, lawakan-lawakan yang membahagiakan "sementara" para bapak-bapak, dan film-film kartun yang sisi edukasi-nya sedikit, tapi menguras waktu belajar anak-anak, debat-debat kusir para politisi yang dikemas menjadi "operashow-nya"  dan rating utamanya  tv berita, sepertinya harus kita akui, itulah yang sehari-hari tersaji di depan mata kita.

Ya... dengan aktual kondisi sekarang, harus diakui, sangat sedikit manfaat yang kita dapatkan dari TV untuk saat ini.  Yang ada justru menjerumuskan para penontonnya menjadi manusia-manusia yang hedonis, konsumtif dan juga lahan pengarahan opini publik.

Kembali menuju awal artikel ini, Sudah menjadi kewajaran dan sangat wajar bila kotak ajaib menghiasi hampir di setiap rumah, saya tergelitik untuk berandai-andai, bila ada Badan Survey di Indonesia coba untuk mensurvey masyarakat, wajar-kah bila didalam rumah suatu keluarga tidak ada TV??
saya menduga lebih dari 50% keluarga Indonesia akan menjawab, tidak wajar, bahkan aneh, atau men-cap ekstrimis, garis keras dsb...

Meskipun saya bukan seorang yang anti TV, ataupun tidak pernah lihat tv sama sekali, namun untuk saat ini memang belum punya tv, dan entah nanti kedepannya (karena ada komunitas di belahan dunia lain yang terang-terangan anti TV "http://www.turnoffyourtv.com/").

Tapi setidaknya kita musti berharap, ada suatu prasarana yang bisa menggantikan fungsi TV dari sisi hiburan, informasi maupun pendidikan.
Terlebih sekarang berlimpah prasaran yang terhubung dengan dunia maya, seperti PC,LapTop bahkan gadget seperti Tablet, HP smartphone dsb, menurut saya sangat bisa menggantikan fungsi TV yang selama ini mengambil porsi cukup banyak di waktu istirahat kita. Walaupun dunia internet juga bisa memberikan efek negatif, namun hal ini bisa diatasi bila sudah kita proteksi sebaik mungkin.  Gampangnya, dengan internet kita lebih bisa mengatur apa saja yang ingin kita lakukan & kita pelajari, sedangkan dengan TV, kita hanya bisa pasrah dengan apa yang akan ditampilkan stasiun TV tersebut.
Ataupun kita bisa menggunakan buku-buku ensiklopedi untuk merangsang pertumbuhan anak-anak kita dalam pengenalan lingkungan dan alam kita. dst...

Saya hanya bisa berdoa, semoga kita dimudahkan untuk memanfaatkan waktu-waktu luang kita & keluarga kita untuk hal-hal yang lebih bermanfaat dan mempunya Add Value daripada menhabiskan waktu berjam-jam didepan televisi....  Amin Ya Alloh Ya Rabbal'alamiin