Ya, manusia dengan kesibukannya masing-masing, berputar setiap harinya melewatkan silih bergantinya siang & malam, detik, menit, jam hingga tahun berganti. Namun bila diperhatikan, kalau kita juga mau memperhatikan... menurut saya kesibukan itu sendiri terbagi dengan beberapa jenis; kesibukan yang sangat merugi, kesibukan yang datar & sia-sia dan kesibukan yang manfaat.
Kesibukan yang sangat merugi ya seperti sibuknya para perampok yang lagi merampok alfamart (di jakarta & sekitarnya di bulan-bulan ini sudah 7 minimarket yang kebobolan), na'udzubillahimindzalik... kesibukannya mendatangkan adzab dari Alloh Swt, dan sangat merugikan manusia yang lain.. termasuk sibuknya berkorupsi, memfitnah orang dan sejenis lainnya.. (Lindungilah kami dari hal-hal tersebut Ya Alloh... Amiin)
Jenis yang kedua, kesibukan yang datar & sia-sia... seperti nonton bola, nonton sinetron dan sejenisnya. Bisa jadi bila dilihat dari perspektif hiburan, hal itu bisa menghibur, namun, sungguh Rasulullah Saw lebih banyak menangis daripada tertawa karena Rasul bisa mengetahui betapa beratnya kehidupan neraka & indahnya kehidupan surga nanti. Tiada yang lebih bisa menghibur dari nabi Saw selain bacaan AlQuran yang dibacakan oleh sahabat beliau..
Meskipun tidak merugikan orang lain, namun aktivitas yang berkecenderungan yang melalaikan dari mengingat Alloh Swt inilah yang menjadikannya sia-sia. Point yang ini juga tidak mudah, namun sudah saatnya kita dengan memohon kekuatan dari Alloh Swt, berusaha untuk menjauhi aktivitas-aktivitas semacam ini... semoga kita bisa!
Yang terakhir kesibukan yang bermanfaat. Sebenarnya peluang untuk menjalankan hal ini sangat luar biasa banyaknya, dan juga ndak harus pake modal uang... Subhanalloh, betapa Alloh Swt Maha Sayang kepada hamba-Nya... aktivitas menyingkirkan duri, paku atau gangguan yang ada di jalan itu sudah dinilai salah satu cabang dari iman... artinya aktivitas tersebut sudah mempunyai "value" bagi manusia tersebut. Terlebih lagi kesibukan yang menghasilkan nilai yang luar biasa seperti mencari rizki secara halal, berdzikir di setiap waktu, membaca AlQuran, mencari ilmu yang bermanfaat, dsb... yang mana pada intinya kesibukan kita adalah dalam rangka "meninggikan kalimat Alloh Swt", kesibukan ini-lah pada hakikatnya yang Rasulullah Saw contohkan dan tauladankan kepada kita umat penerus risalahnya...
"Ya Alloh, Ya Rahman Ya Rahiim, Tunjukkanlah kami jalan-jalan hidayah-MU dan juga pertolongan & kekuatan-MU hingga kami bisa istiqamah untuk selalu bersibuk ria di jalan-jalan yang Engkau Ridhoi, yang Engkau beri nikmat didalamnya, yang tidak hanya mendatangkan manfaat bagi diri kami sendiri, tapi juga bagi saudara-saudara kami yang lain. Bukan jalan orang orang yang Engkau beri adzab kepadanya, bukan orang-orang yang Dzalim & bukan orang-orang yang tersesat... Amin Ya Alloh, Ya Rabbal'alamiin