Tuesday, July 17, 2012

Urun Rembug Solusi BBM dan KEMACETAN, Hingga PEsanTREN MORAL

Membaca berita beberapa waktu yang lalu, BPPT memamerkan mobil listrik nasional hasil riset tenaga ahli-nya. Hal ini patut kita syukuri,  karena ditengah gelombangberbagai  masalah di negara ini, negara kita masih terus berusah berkarya dan berinovasi untuk kemajuan bangsa dan tentunya mencari jalan keluar terhadap masalah konsumsi BBM di negeri kita tercinta ini.



(sumber gambar; detik oto (26/06/2012))

Mobil listrik nasional digadang-gadang sebagai salah satu langkah penting untuk menuju penghematan BBM.  Seperti dilansir dari harian reuters , minggu (24/6/2012), CEO Tesla Motor Inc Elon Musk mengatakan bahwa ditengah mahalnya baterai, masa depan mobil listrik diyakini sebagai suatu keniscayaan, bahkan di 20 tahun kedepan, popularitas mobil listrik bakal mengalahkan mobil BBM konvensional.
Masih teringat dengan jelas polemik skala nasional saat ada rencana kenaikan BBM akhir maret 2012, hingga berujung DITUNDA-nya kenaikan BBM hingga setidaknya 6 bulan kedepannya.
Mengingat dampak rencana kenaikan saja sudah begitu besarnya hingga menaikkan harga-harga kebutuhan pokok, yang sampai dengan sekarang tidak bakal turun lagi, hingga efek gejolak stabilitas politik dan sosial, maka sudah semestinya-lah para pemimpin bangsa ini memikirkan solusi yang terbaik mengenai BBM ini.
Sebagai masyarakat biasa saya tergelitik untuk ikut memikirkan permasalahan ini dan menyumbangkan pemikiran sederhana-nya, meski saya yakin banyak pemikiran-pemikiran yang sama atau bahkan jauh lebih hebat dari apa yang saya pikirkan, toh dengan banyaknya masyarakat yang menyumbangkan pemikirannya,  mudah2an bangsa tersuntik dengan energi positif dari masyarakatnya hingga bisa bangkit untuk  tumbuh dan berkembang.

Pertumbuhan dunia otomotif di Indonesia memang luar biasa pesatnya.
Laporan dari badan pusat statistik Indonesia (Agustus 2011, Indikator Utama Sosial-Ekonomi Indonesia) menunjukkan di tahun  2007, total kepemilikan sepeda motor di Indonesia sejumlah 41.955.128, tahun 2008 menjadi 47.683.681 dan tahun 2009 menjadi  52.433.132.
Trend kenaikan ini terus berlanjut,  dan ilustrasi datanya terlihat dlm grafik dibawah;

(dari berbagai sumber)
Sedangkan untuk mobil, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) dan Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), Indonesia dengan penduduk 235 juta jiwa memiliki populasi (kepemilikan) mobil sekitar 6,98 juta atau 34 orang per unit hingga akhir 2010.
Data Polda Metro Jaya menyebutkan akan ada 12 juta kendaraan hilir mudik pada tahun 2011 di jalan Jakarta. Diperkirakan, bila tidak diambil langkah cepat dan tepat lalulntas Jakarta akan lumpuh. Polisi merilis tahun 2010 jumlah kendaraan di jakarta mencapai 11.362.396 unit kendaraan. Terdiri dari 8.244.346 unit kendaraan roda dua dan 3.118.050 unit kendaraan roda empat. Dan tentunya tiap tahun terus bertambah.

Berdasar data-data “yg terbatas” tersebut diatas, sudah cukup menggambarkan dampak dari perkembangan kendaran bermotor ini, yaitu “KEMACETAN” , “KONSUMSI BBM” dan “EMISI CARBONDIOKSIDA”.
Mencermati hal ini, sudah kebayang kekhawatiran pemerintah akan nasib anak cucu kita akan “WaRisAn” masalah yang kita berikan saat ini, yang tentunya menjadi perhatian dari kita selaku masyarakat yang hidup di negara ini (semoga selalu Care Ya... ^_^)

Meski sy bukan siapa2, tapi “Seandainya sy jadi Penentu Kebijakan Negara, atau pemimpin DKI aja deh yg banyak macetnya.. -J. Sy akan merumuskan beberapa solusi untuk permasalahan diatas. Pembaca bisa melihat matrik sederhana dibawah (silahkan klik pd matriks untuk membuka matriks dalam bentuk lebih besar);



Dari Matrik diatas, dengan beberapa indikator penilaian, maka saya akan membuat beberapa langkah strategis, yang sy mulai dari nilai yang terbesar  sbb;
  1. Gerakkan masyarakat untuk kembali bersepeda -J. Gunakan seluruh aparatur pemerintahan mulai dari pejabat provinsi, Karesidenan, Kabupaten/Kotamadya, Kecamatan, Kelurahan hingga RT/RW. Gunakan juga media sebagai corong sosialisasinya
  2. Perbanyak ruang & infrastruktur untuk jalur pesepeda
  3. Dorong industri sepeda yang kreatif dan innovatif termasuk sepeda murah untuk meningkatkan minat & antusiasme masyarakat
  4. Gerakkan kembali Prasarana & Infrastruktur untuk Mass Transportation semacam Kereta Api Listrik, Commuter, Monorail dst.. Perbanyak jalur-jalur pergerakan kereta api hingga seluruh titik utama Jabodetabek & sekitarnya terpenuhi
  5. Dst, langkah berkelanjutan berdasar nilai skala prioritas dari matrik diatas
Langkah 1 s/d 3: bila bersepeda dilakukan oleh sebagian masyarakat di DKI, sangat mengurangi potensi kemacetan di DKI, juga mengurangi tingkat polusi CO2, juga mengurangi tingkat Konsumsi BBM yang mana cadangan minyak bumi semakin menipis di bumi ini.
Langkah 4: Bila pergerakan masyarakat sudah bisa dipenuhi oleh Mass Transportation, semacam kereta api listrik, monorail dst.. dengan kondisi nyaman & menjangkau seluruh area, tentunya hal ini akan mengurangi kemacetan, bayangkan berapa banyak mobil pribadi dengan badan yg menyita ruang jalan tersebut kebanyakan hanya diisi oleh sopir alias pemilik mobil itu sendiri!. Langkah ini tentu juga mengurangi tingkat konsumsi BBM.


 Tapi Sebelum memulai BIG PROJECT diatas, akan sy mulai dengan Melakukan Penggodokan Para Aparat Pemerintah, Anggota Dewan Yang Mewakili Rakyat dan pejabat2 negara semuanya dengan “DI-CEMPLUNGKAN dan DICUCI OTAK ke KAWAH PESANTREN MORAL” yang mana disitu ada “DOKTRINASI” sbb;
  1. Meyakini dengan seyakin-yakinnya AKAN ADANYA SIKSA NERAKA
  2. Mengarahkan OTAKnya UNTUK ANTI, BENCI & JIJIK terhadap TINDAKAN KORUPSI, KOLUSI & NEPOTISME
  3. Meyakini dengan seyakin-yakinnya AKAN ADANYA KENIKMATAN SURGA
  4. Mengarahkan OTAKnya untuk selalu bersikap JUJUR, DISIPLIN & MENGABDI pada Nilai-Nilai MORALITAS yang bersumber pada nilai MORALITAS Ke-Tuhanan YME
Dengan 4 item diatas bisa terpatri dalam sanubari dan tekad para pejabat kita, maka segala proyek dan penganggaran dana dari Rakyat Indonesia, Insyaalloh akan tersalurkan bagi Sebesar-besar Kemakmuran Rakyat-Nya.
KAPAN MASA ITU AKAN TIBA?? SEMOGA...!!

No comments:

Post a Comment