Beberapa hari lalu kami sekeluarga Alhamdulillah bisa
menikmati soto tangkar. Subhanalloh.... nikmat sekali & tiada habisnya kami
memuji kepada Alloh Ta’ala atas segala nikmat yang kami peroleh..... semoga kita bukan tergolong orang-orang yang
ingkar.. aamiin..
Sambil makan, saya terlibat diskusi dengan istri, yang
mengingatkan kami bahwa soto tangkar ini merupakan salah satu komponen daging
sapi.... hmm.. cukup dengan 15ribu Rupiah yang setara dengan 1.5 porsi, alhamdulillah bisa mencukupi kami sekeluarga.
Maklum, beberapa waktu lalu dan
hari-hari ini lagi rame-ramenya isu suap impor daging sapi yang katanya semakin
melambungkan harga daging sapi di pasaran.
Melihat fenomena akhir-akhir ini yang cukup menggetarkan
negeri ini, mulai dari kasus daging sapi seperti yang tersebut diatas, kasus
hambalang, kasus simulator SIM, kasus Buol dan kasus-kasus korupsi lainnya di
negeri ini rupanya menjadikan keprihatinan rakyat negeri ini.
Di suatu media elektronik, dalam suatu diskusi yang didalamnya
diisi oleh para profesor & orang-orang pintar lainnya, terlihat betapa
kegelisahan mereka akan kondisi negeri ini.
Betapa tidak....
wacana reformasi sudah digulirkan, tapi bukannya berkurang, tapi korupsi
makin menggurita dan “tidak terkendali”.
Dan jawaban yang mereka temukan adalah suatu “keputusasaan,
harapan yang bercampur dengan kepesimisan akan hilangnya korupsi & anteknya
dari bumi Indonesia”.
Kalo kita mau “Jujur”, korupsi & anteknya merupakan suatu tindakan yang
diawali “ketidakjujuran” kita. Asal
ketidakjujuran kita karena kita merasa “kalo jujur kita tidak mendapatkan apa
yang kita inginkan” atau “kita harus tidak jujur untuk mendapatkan apa
yang kita inginkan”.
Jadi, menurut pemahaman penulis, korupsi sumber pemicu-nya
ada 2; KEINGINAN & TIDAK JUJUR.
Bagaimana mengatasinya? Semua orang sudah tau,tapi masalah
intinya- Manusia masih banyak yang Enggan untuk Menggunakan Solusi Tersebut- ya, dia ada di ajaran agama kita.
- KEINGINAN; Keinginan manusia bisa saja tak terbatas bila mengikuti hawa nafsunya. Rosulullah Saw berkata orang yang lemah adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya-nya dan berangan-angan kepada Allah dengan panjang angan-angan (tuulul ‘amal). Dan sebaliknya dari itu adalah merupakan jawabannya adalah “orang yang cerdas, yaitu orang yang bisa menundukkan hawa nafsunya dan beramal untuk bekal sesudah matinya.
Sehingga keinginan yang sekedar
mengikuti hawa nafsu itulah yang menjadikan manusia terjerumus dalam tindakan “mencuri”
dengan bahasa kerennya “korupsi” tersebut.
- TIDAK JUJUR; kuatnya dorongan keinginan yang mengikuti hawa nafsunya diikuti dengan tindakan tidak jujurnya, solusinya sebagaiman Rasulullah Saw sampaikan "Berlaku jujurlah kalian. Sesungguhnya jujur itu menuntun pada kebaikan dan kebaikan itu menuntun ke surga. Seseorang senantiasa jujur dan berusaha untuk jujur, sehingga ia ditulis disisi Allah sebagai orang yang jujur. Dan jauhilah oleh kalian dusta karena sesungguhnya dusta itu menuntun kepada keburukan dan keburukan itu menuntun ke neraka. Seseorang senantiasa berdusta dan berusaha untuk berdusta sehingga ia ditulis disisi Allah sebagai seorang pendusta" (HR Muslim dari Ibnu Mas'ud).
Pertanyaan selanjutnya; bagaimana
kita menciptakan manusia-manusia yang Jujur & CERDAS, yang bisa menundukkan
HAWA NAFSUnya dan beramal atau berbuat, bertindak, bertingkah laku untuk bekal
sesudah matinya.?
- Secara JANGKA PANJANG, Pendidikan Moral yang berbasiskan pada nilai-nilai Ilahiyyah sudah sangat Urgent untuk segera kita aplikasikan, dimulai dari keluarga kita & anak-anak kita.
- Secara JANGKA PENDEK, sudah saatnya “Kita terapkan” Pesantren Moral yang pernah saya ulas dalam artikel saya sebelumya. Selain itu juga kita membutuhkan alat bantu yang berupa SISTEM yang memperkecil ruang tindakan korupsi itu sendiri.
Bicara mengenai SISTEm, meski
bukan siapa-siapa, Penulis coba mengajukan gagasan sbb; siapa tau pemegang kebijaksanaan dinegeri ini
ada yang baca artikel kami... ^_^;
a.
Layaknya sebuah perusahaan
yang berskala besar, bentuk pemerintahan yang berbasiskan rekruitment secara
profesional. Dengan Job Desc & Kompetensi yang terbuka & bisa di
perebutkan oleh siapapun & kalangan manapun. Bentuk suatu team ahli
indepent yang akan menyaring proses rekruitment ini dimulai dari seleksi tiap
provinsi hingga tingkat nasional. Proses Rekruitment disiarkan langsung oleh
media & transparan
b.
Perjelas jabatan-jabatan
publik yang akan diisi s/d pucuk pemerintahan (presiden).
c.
Umumkan kepada publik
secara terbuka; Gaji Presiden & pejabat publik lainnya + semua fasilitas-fasilitas
yang didapatkan
d.
Dengan menggunakan SISTEM
PERBANKAN Kita, luncurkan undang-undang yang mengatur “HANYA SATU REKENING”
yang dimilik pejabat Publik & Anak Itrinya, dan para Pejabat publik ini
harus rela “REKENINGNYA” untuk diawasi oleh Publik & bisa diakses “Untuk Masukknya
sumber keuangan ke rekening para pejabat publik tersebut”
e.
Para Calon kandidat Pejabat
Pemerintahan sudah menyadari & dengan penuh kesadaran diri mengerti bahwa
dia akan menjadi pejabat yang pemasukan uangnya hanya dari GAJI sebagai Pejabat
& Fasilitas2 yang didapatkannya semuanya secara terbuka diketahui oleh
rakyat Indonesia besarannya. Dengan
tugas dia fokus pada proses pembangunan nergara ini.
f.
Dengan PENGAWASAN langsung
dari rakyat yang sangat terbuka & profesionalisme pejabat negara, maka
sudah tidak diperlukan LAGI Partai POLITIK & juga Dewan Legislatif dalam
pengawasannya, sehingga Biaya Pemelihan President, Biaya Pemilihan Kursi
legislatif melalui partai politik,pemilihan PilKada bisa DIHILANGKAN ! Dan
anggaran untuk biaya-biaya kegiatan semacam itu bisa dialihkan untuk
sebesar-besarnya kemakmuran Rakyat.!
Penulis yakin, sahabat pembaca pasti mempunyai banyak ide
& gagasan lain yang lebih hebat untuk memajukan negeri ini kearah yang
lebih baik.
Yang terpenting adalah niatan & cita-cita kita se bagai
warga Indonesia untuk menghilangkan korupsi dari bumi negeri ini, sehingga tercipta
kemajuan bangsa & kemakmuran rakyatnya , mudah2an niatan-niatan ini menjadi
doa yang di kabulkan Allah Swt.... aamiin.
Ganbatte !!!!